Do's dan Don'ts dalam Membuat Portofolio untuk Product Manager
Saat ini, mencari pekerjaan bukan lagi sekadar tentang menyodorkan CV atau sertifikat. Perusahaan kini lebih tertarik pada portofolio sebagai bukti konkret kemampuan seseorang. Terutama dalam bidang seperti product management, sebuah portofolio yang kuat dapat menjadi kunci utama untuk menonjolkan diri di hadapan rekruter. Blog ini akan membahas mengapa portofolio penting, dan tips-nya untuk mengoptimalkan portofolio.
Mengapa Portofolio Penting?
source: unsplash.com
Portofolio tidak hanya sekadar "pameran" kemampuan, tetapi juga menujukkan kontribusi nyata dalam proyek-proyek sebelumnya. Berbeda dengan CV yang hanya memberikan informasi dasar, portofolio memberikan gambaran mendalam tentang keahlian dan keterlibatan kamu dalam setiap proyek. Baik kamu yang bergerak di industri kreatif, digital, atau bahkan industri lain, portofolio menjadi bukti nyata dari apa yang telah kamu capai.
Manajemen Waktu dalam Penyusunan Portofolio
source: unsplash.com
Sebagai seorang product manager, mengelola waktu dengan efisien adalah keterampilan kunci. Di antara tanggung jawab sehari-hari, menyusun portofolio bisa terasa sebagai tantangan tambahan. Namun, menginvestasikan waktu untuk membangun portofolio yang solid akan memberikan pengembalian nilai jangka panjang dalam pencarian karirmu.
Skill Product Manager dalam Portofolio
Sebagai seorang product manager, portofolio kamu harus mencerminkan pemahaman yang dalam akan produk dan user. Dikutip dari productschool.com, berikut beberapa hal yang perlu kamu perhatikan:
Do's dalam Penyusunan Portofolio:
- Pertimbangkan Minimum Viable Product (MVP): Sama seperti kamu merancang produk, susunlah portofolio dengan mempertimbangkan MVP yang mencerminkan esensi dari setiap proyek.
- Relevansi dan Keterlibatan: Sertakan data-data yang relevan dan soroti keterlibatan kamu dalam setiap proyek. Ini membantu rekruter memahami kontribusi kamu secara lebih baik.
- Visual yang Menarik: Portofolio yang menonjol tidak hanya tentang konten, tetapi juga presentasi visual. Kreativitas kamu dalam penyusunan portofolio bisa menjadi keunggulan tersendiri.
Don'ts dalam Penyusunan Portofolio:
- Menyusun portofolio seperti CV: Jangan membuat portofolio seperti daftar lengkap pekerjaan. Pilih proyek-proyek yang mampu mewakili skills dan prestasi terbaik kamu.
- Mengabaikan Aspek Visual: Meskipun bukan seorang desainer, perhatikan tata letak dan presentasi visual dari portofolio kamu. Keterbacaan dan user experience (UX) juga penting.
- Kompleksitas yang Berlebihan: Portofolio yang sulit dinavigasi dapat mengurangi efektivitasnya. Pastikan bahwa setiap elemen, baik itu gambar, video, atau dokumen, dapat diakses dengan mudah.
Dengan memahami pentingnya portofolio dalam karirmu, kamu dapat menunjukkan kemampuan kamu secara lebih efektif kepada recruiters. Dengan mengikuti tips di atas dan menginvestasikan waktu untuk menyusun portofolio yang berkualitas, kamu akan meningkatkan peluang untuk berhasil dalam mencapai karir impian sebagai seorang product manager.
Kesimpulan
Portofolio bukan sekadar kumpulan karya, tetapi cerminan dari keterampilan dan dedikasi kamu. Dengan memanfaatkan waktu dengan baik dan mengikuti prinsip-prinsip penyusunan portofolio yang efektif, kamu akan meningkatkan daya tarik kamu di dunia kerja. Jadikan portofolio kamu sebagai alat yang kuat untuk memperkuat langkah kamu dalam mencapai puncak karir sebagai seorang product manager yang sukses.
Author: Destalia AR