Pro Kontra Peran Product Manager Di Startup Fintech

data driven
peran product manager startup fintech

Salah satu tantangan utama dalam dunia kerja di era modern saat ini adalah pertumbuhan dan perkembangan teknologi yang cepat. Hal ini berimbas dengan munculnya lebih banyak job title baru di dunia industri. Salah satunya, Product Manager. Beberapa tahun terakhir, posisi pekerjaan ini banyak diminati fresh graduate maupun mereka yang ingin berpindah karir. Apalagi Product Manager saat ini sedang dibutuhkan banyak perusahaan yang mengembangkan produk digital terbarunya.

Apiary Academy sebagai ekosistem product pertama di Indonesia yang mendukung talenta Indonesia menjadi product leader terbaik, ingin membantu pembaca agar dapat memahami situasi pekerjaan Product Manager di industri teknologi saat ini.

Apiary juga ingin memahami peranan seorang Product Manager di setiap kategori perusahaan Technology serta kelebihan dan kekurangan dari sudut pandang pekerja itu sendiri.

Riset ini berdasarkan 100 orang lebih yang telah disurvei langsung dari berbagai kategori industri mulai dari E-Commerce, Fintech, Telecommunication, Education, Logistic, Saas, Hospitality & FMCG.

Dari berbagai kategori industri yang diteliti, pembahasan pertama yang akan diulas adalah ekosistem Product Manager di bidang Fintech (financial technology). Ada beberapa data dan temuan menarik terkait riset tersebut diantaranya:

  • Potensi pertumbuhan startup Fintech di Indonesia
  • Peran Product Manager di startup Fintech
  • Pro dan kontra berkarir sebagai Product Manager di startup Fintech

Potensi Pertumbuhan Startup Fintech di Indonesia

Berbeda dengan tren investasi global yang mengindikasikan penurunan pendanaan tahun ini, Indonesia justru melihat peningkatan aktivitas investasi pada startup fintech.

Ini ditandai dengan adanya 785 perusahaan Fintech yang ada di Indonesia, sehingga menjadikan Indonesia menjadi komunitas Fintech terbesar kedua di Asia Tenggara (akhir tahun 2021) sesuai data dari FinTech in ASEAN 2021: Digital takes flight. Beberapa contoh startup fintech yang ada di Indonesia seperti Xendit, Akulaku, Dana, Ajaib, Pintu, Lummo, Fazz, Flip, Pluang, Julo, dll.

Dengan naiknya pertumbuhan startup Fintech saat ini, tentunya ada angin segar bagi para fresh graduates yang ingin berkarir sebagai Product Manager di saat banyaknya startup yang diisukan sedang mengalami layoff.

Tentunya pernyataan diatas didukung dengan data dari Linkedin, semakin banyak perusahaan fintech di Indonesia yang terbuka untuk pemula yang ingin berkarir sebagai Product Manager. 72% Product Manager di sektor ini adalah karyawan pemula (11% Associate, 61% PM).

Pro dan Kontra Bekerja Sebagai Product Manager di Startup Fintech

Setiap perusahaan startup memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda antara satu dan lainnya. Di sini akan membahas Pro dan Kontra khususnya di startup Fintech.

Pro

Berdasarkan data PM Report 2022 dari Apiary Academy dan Mixpanel yang sudah dianalisis, berikut ini faktor-faktor yang menguntungkan bagi sebagian Product Manager:

 

Faktor Beban Pekerjaan: rating 4.3 dari 5

Hal pertama yang mempengaruhi kenyamanan seorang PM bekerja di startup Fintech adalah beban pekerjaan. Pekerjaan yang dimaksud disini adalah mulai dari kenyamanan PM mengelola produk Fintech itu sendiri, suasana kantor yang menyenangkan karena disertai fasilitas dan penunjang yang lengkap sehingga membuat suasana kantor menjadi tidak membosankan.

Banyak karyawan yang menuliskan ulasan positif tentang pekerjaan di startup Fintech ini atau bahkan di atas rata-rata angka industri lainnya. Menyebabkan banyak junior PM mulai melirik bekerja di perusahaan Fintech.

Faktor Jaminan Kerja: rating 4.1 dari 5

Faktor kedua yakni jaminan kerja untuk bisa diperpanjang kontrak serta kemungkinan untuk PHK di industri fintech jauh lebih kecil dibandingkan industri lainnya. Walaupun ada beberapa startup Fintech yang melakukan PHK massal. Namun angkanya masih sangat kecil dibandingkan kategori industri startup lainnya seperti e-commerce.

Di kala pandemi ini, perusahaan mampu memberikan kepastian kontrak kerja terhadap karyawan tentunya faktor tersebut yang mampu membuat karyawan merasa lebih tenang sehingga loyal bekerja di perusahaan tersebut.

Faktor Jam Kerja: rating 4.1 dari 5

Faktor ketiga fleksibilitas jam kerja. Tentunya tidak semua industri startup menerapkannya. Namun, menurut data PM Report 2022 sebagian besar startup Fintech banyak menerapkan aturan jam kerja fleksibel terhadap karyawannya.

Hal ini jadi salah satu pertimbangan bagi karyawan dalam memilih tempat kerja. Salah satu yang merasakan manfaatnya adalah para karyawan yang sudah berkeluarga sehingga bisa mengurus anak dahulu sebelum bekerja tanpa harus terburu-buru, dan para karyawan yang tinggal jauh dari lokasi kantor.

Kontra

Perusahaan startup masih tergolong baru sehingga dalam beberapa hal seperti sistem pengoperasiannya masih banyak kekurangan. Dari data PM Report 2022, sebagian Product Manager memberikan alasan beberapa kekurangan bekerja di sektor Fintech:

Faktor Jenjang karir: rating 3.9 dari 5

Bagi generasi z dan milenial bekerja bukan hanya perkara besar kecilnya jumlah gaji yang didapat, melainkan karyawan juga memilih tempat mereka bekerja karena adanya jenjang karir yang pasti.

Menurut responden, jenjang karir di perusahaan Fintech cukup menantang.Karena sebagian perusahaan Fintech memiliki jumlah karyawan yang cukup besar, sehingga karyawan yang ingin naik jabatan harus melalui persaingan yang ketat. Hal ini mempengaruhi waktu seorang karyawan untuk bisa naik jabatan.

Ketika kejelasan karir tidak ditemukan, tentunya ini akan mempengaruhi tingkat loyalitas dari karyawan terhadap perusahaan tersebut.

Faktor Gaji: rating 3.3 dari 5

Tentunya sudah menjadi rahasia umum bahwa gaji merupakan hal yang diinginkan oleh semua pekerja. Menurut responden dari PM Report 2022, pemberian rating rendah pada gaji di perusahaan Fintech ini, bukan karena jumlahnya yang kecil. Namun sebagian besar Product Manager di perusahaan Fintech ini merasa gaji yang didapatkan saat ini belum sesuai dengan beban kerja yang sudah diberikan.

Menurutmu jika kamu bisa memiliki gaji yang besar, tapi dengan beban kerja berlebihan. Apa kamu tetap akan bertahan di perusahaan tersebut?

Semoga dengan artikel ini kalian bisa lebih memahami peranan Product Manager di berbagai bidang industri.

Suscribe Newsletter