Riset Konsumen Dengan Customer Interviews

product management 101
Riset Konsumen

Mungkin banyak dari kita sudah tahu arti dari customer interview adalah untuk mencari tahu/discover informasi yang diperlukan dari customer kita. Customer dalam hal ini adalah individu/perusahaan/badan yang berpotensi jadi eligible audience dari interview tersebut.

Sebelum panjang lebar dijabarkan, mungkin kalimat simple yang kita perlu tangkap itu, tujuan utamanya melakukan interview dengan customers adalah supaya kita bisa dapat insight berharga yang dibutuhkan untuk proses kelanjutan bahkan improvement bisnis kita.

Seperti pendekatan Lean Startup dari Steve Blank untuk kewirausahaan didasarkan pada ide sederhana: temukan dengan cepat apa yang berhasil dan buang sisanya. Dengan begitu, kita akan mengetahui apakah ide tersebut layak untuk dikejar sebelum mencurahkan banyak waktu dan usaha ke dalamnya. 

Salah satu cara utama wirausahawan mengungkap apa yang berhasil adalah melalui customer interview untuk menemukan informasi penting seperti: 

  1. Apa yang benar-benar dibutuhkan customer
  2. Apakah ide bisnis kita memenuhi kebutuhan tersebut?

Sebelum masuk ke cara melakukan customer interview, kalian perlu tahu beberapa manfaat lain ketika kita melakukan customer interview

  1. Menilai permintaan customer
  2. Highlight dari pain point dari customer
  3. Bisa membantu kita lebih mengerti kebutuhan pelanggan
  4. Bisa menjadi insight untuk mencari target pelanggan yang baru

Kemudian cara yang direkomendasikan untuk bisa melakukan customer interview adalah:

1. Mengajukan pertanyaan utama: Berhubungan dengan focus issue dan goals-nya

  • Jangan mengajukan pertanyaan dengan cara yang menunjukkan jawaban tertentu. Ini mungkin tampak seperti tidak-tidak yang jelas, tetapi ketika kamu sedang dalam wawancara, mudah untuk membiarkan pertanyaan utama menyimpang.
  • Menanyakan WHY. Menanyakan kepada seseorang mengapa mereka melakukan sesuatu mengindikasikan bahwa hanya ada satu jawaban yang benar. Plus, menjatuhkan bom 'mengapa' menyebabkan orang masuk ke pikiran rasional mereka.
  • Kalau kata  Bob Rutter at Market Research Optimised menjelaskan, “the rational mind needs to postulate an acceptable, rational, good-sounding justification for their behaviour, their thought or their perception.” Dan jika itu bukan data yang kamu inginkan. kamu memerlukan raw data dimana emosi menentukkan yang customer lakukan, bukan data jawaban rasional

2. Menentukkan ideal participant untuk interview tersebut

  • Setelah mengidentifikasi siapa yang cocok untuk wawancaramu, kamu dapat menggunakan informasi mereka sebagai persona yang akan membantu mengidentifikasi calon pelanggan lain untuk diajak bicara.

3. Sediakan pertanyaan yang bersangkutan

  • Jangan selalu menyajikan yes/no questions, tapi pertanyaan yang akan elaborate kepentingan dan pendapat dari interviewee 

4. Selalu sediakan opsi untuk bisa follow up di kemudian hari

5. Analisa hasil berdasarkan kondisi yang berjalan

Sedikit tips untuk tidak melakukan 4 deadly sins tentang customer interview:

  • Jangan gunakan wawancara untuk mengajukan atau mempresentasikan usahamu; wawancara customer adalah kesempatan untuk mendengarkan dan berkembang—bukan menjual produk.
  • Jangan membawa produkmu! Fokusmu adalah belajar sebanyak mungkin tentang pelanggan dan perspektif mereka tentang industri produkmu. Lebih dari segalanya, demo atau prototipe produk adalah pengalih perhatian.
  • Dapat mengarah pada penemuan tak terduga tentang produk—berpikiran terbuka untuk bisa menangani kemana percakapan membawamu, dan gunakan info baru ini untuk menyempurnakan bisnismu, bukan untuk doubledown

Sekian tips and trick dari min Vin, semoga bermanfaat dan tetap terus belajar!

Written by: Vincent Oei

Suscribe Newsletter