Product Manager Skills: Finance Concepts

product management 101

Written by: Indah Rezeki

Dari sekian banyak skill (keahlian) yang dimiliki oleh seorang Product Manager(PM), ternyata seorang PM juga harus memiliki keahlian dalam bidang "Finance".

Berperan seolah-olah sebagai "CEO" dalam produk yang sedang dijalankan, PM harus dapat memahami dan memastikan alur keuangan secara tepat karena ini sangat berpengaruh dalam kesuksesan pengembangan produk.

Semua product enthusiast pasti sudah paham banget dong rasanya ketika kita diberi kepercayaan oleh sebuah perusahaan mengelola sebuah product, itu artinya perusahaan juga mempunyai harapan besar agar kita dapat memberikan "value" lebih kepada perusahaan.

Ada beberapa istilah "Financial" yang harus dipahami oleh Product Manager :

  1. Net Present Value (NPV)

Memahami NPV secara lebih rinci akan membantu kamu dalam menilai pilihan keuangan terbaik. Dengan memperkirakan net present value, kamu dapat meningkatkan manajemen keuangan dan memaksimalkan keuntungan di masa depan.

Beberapa fungsi net present value antara lain sebagai berikut:

  • Dalam bisnis, perhitungan NPV ini digunakan untuk mengetahui kapasitas dan peluang perusahaan dalam mengelola investasi selama beberapa tahun ke depan. Jika investasi menghasilkan keuntungan, rencana akan dilakukan. Di sisi lain, jika prediksi investasi berakhir dengan kerugian di masa depan, investasi mungkin akan ditinggalkan.
  • Analisis net present value yang digunakan untuk menilai nilai investasi, proyek, atau urutan arus kas apa pun. Ini adalah statistik yang komprehensif karena menggabungkan semua pendapatan dan biaya modal yang terkait dengan investasi ke dalam free cash flow (FCF).
  • NPV dapat membantu bisnis dalam menerapkan manajemen anggaran yang efisien. Akibatnya, NPV juga dapat dianggap sebagai nilai yang diharapkan dari keuntungan investasi masa depan.

Rumus Perhitungan Net Present Value

Rumus NPV juga tergantung pada interval dan jumlah arus kas masa depan untuk investasi. Ini berarti bahwa rumus untuk menghitung NPV untuk proyek jangka pendek dengan satu arus kas berbeda dengan rumus untuk investasi tahun jamak dengan beberapa arus kas.

Rumus NPV untuk investasi dengan arus kas tunggal

Saat menghitung NPV untuk proyek jangka pendek dengan arus kas tunggal, satu-satunya variabel yang diperlukan untuk mendapatkan nilai sekarang adalah arus kas, periode waktu arus kas, dan tingkat diskonto.

Berikut adalah rumus NPV untuk proyek satu tahun dengan arus kas tunggal:

NPV = [Arus kas/ (1+i)^t] – investasi awal

  • i = tingkat diskon
  • t = jumlah periode waktu

Rumus NPV untuk proyek dengan banyak arus kas dan durasi lebih lama

Untuk investasi jangka panjang dengan beberapa arus kas, rumusnya hampir sama, kecuali bahwa Anda akan mendiskontokan setiap arus kas satu per satu dan kemudian menambahkannya bersama-sama.

Berikut adalah rumus NPV untuk proyek jangka panjang dengan beberapa arus kas:

NPV = Jumlah nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan – investasi awal

  1. Return on Investment (ROI)

ROI adalah besar persen profit yang bisa didapat dari total jumlah aset investasi (https://prospeku.com/artikel/roi-adalah---3650).

Analisis terhadap ROI menjadi hal yang sangat krusial karena kita tidak hanya melihat berapa besar ROI dari bisnis, tapi juga memperhatikan bagaimana prospek jangka panjang dari bisnis tersebut.

Rumus menghitung ROI :

  1. Profit and Loss Statement

Bagaimana cara menentukan sebuah perusahaan itu berkembang? Jawabannya adalah lewat Laporan Keuangan. 

Salah satu komponen laporan keuangan yakni perhitungan Laba-Rugi. Kamu sebagai PM dapat menggunakan laporan Laba Rugi untuk mengetahui berapa jumlah nominal yang telah dibelanjakan dan berapa jumlah yang telah diperoleh dari waktu ke waktu. 

Financial Tools dapat membantu kamu dalam pencatatan semua pendapatan dan pengeluaran dari waktu ke waktu. Laporan Laba Rugi yang tersusun rapi dapat membantu kamu dalam menghitung NPV dan ROI.

  1. Break Even Analysis

Break Even analysis adalah penghitungan dan pemeriksaan margin yang menunjukkan usaha balik modal (safety margin).

Ini umumnya dihitung untuk suatu entitas berdasarkan pendapatan yang dikumpulkan dan biaya terkait. 

Sebagai seorang Product Manager, kamu juga harus dapat menganalisa dan menghitung berapa banyak unit yang perlu dijual sebelum menghasilkan uang sama sekali.

Ini salah satu metode yang memungkinkan Anda untuk mengetahui dengan cepat apakah peluang produk itu realistis atau tidak.

Cara menghitung Break Even Point (BEP) harus dihitung dari empat komponen yang meliputi: 

  • Biaya tetap (fix cost) yakni biaya yang harus tetap dikeluarkan perusahaan meskipun jumlah produksi berubah contohnyanya biaya gaji karyawan tetap, biaya sewa tempat, biaya penyusutan, bunga bank, dan sebagainya. 
  • Biaya variabel (variabel cost) biaya yang besarannya proporsional sesuai dengan volume produksi misalnya biaya upah lembur, biaya bahan baku, BBM, dan sebagainya.
  • Pendapatan (revenue) total dari uang yang diterima dari hasil penjualan. 
  • Laba (profit) adalah selisih antara total penghasilan dikurangi dengan biaya tetap dan biaya variabel.

Rumus menghitung BEP :

(sumber : https://kledo.com/blog/break-even-point/)

Keempat istilah keuangan ini dapat membantu kamu sebagai seorang Product Manager dalam memastikan bahwa kamu telah membuat keputusan keuangan yang tepat .

Semoga artikel ini bisa meningkatkan skill kamu dalam "Finance Concepts" dan bermanfaat buat para product enthusiast!

Suscribe Newsletter