Perkenalan Diri Saat Interview Kerja Sebagai Product Manager
Ketika kita sedang berada di dalam sebuah interview kerja, pastinya kita berharap bahwa diri kita bisa menjadi yang terbaik dibandingkan kandidat lainnya. Itulah mengapa meningkatkan kemampuan untuk mempromosikan diri kita dalam sebuah interview menjadi sangat penting. Nah, dalam artikel kali ini, saya akan membagikan beberapa cara untuk mempromosikan diri di dalam sebuah interview kerja, khususnya ketika berada dalam interview kerja untuk menjadi Product Manager.
Menjawab pertanyaan, “Bisa ceritakan tentang diri Kamu?”
Banyak pewawancara akan memulai sesi interview dengan pertanyaan terbuka “Ceritakan tentang diri kamu sendiri." Di sini kamu bisa mulai mempromosikan latar belakang, pencapaian, serta minat kamu. Ini adalah kesempatan untuk mengaitkan pengalaman kamu dengan pekerjaan kamu, bukan hanya sekadar membacakan resume atau mengoceh tentang kehidupan pribadi kamu.
Simulasi: Setelah saya lulus kuliah, saya bergabung dengan startup kecil bernama AAA sebagai seorang software engineer, inilah tempat saya pertama kali mengelola personalisasi fitur. Baru-baru ini saya meluncurkan fitur yang memungkinkan pengguna untuk membuat peta mereka sendiri. Fitur ini sebenarnya dibuat karena keinginan saya untuk mengikuti Hackathon, namun ternyata pengguna sangat menyukai fitur ini karena membuat mereka jadi bisa menceritakan “kisah” mereka. Jika sebelumnya orang menggunakan produk kami sebagian besar secara pribadi, kini mereka bisa berbagi peta dengan keluarga dan teman. Hal ini meningkatkan jumlah pengguna berbayar kami sekitar 15%.
Dalam simulasi di atas, kandidat telah memandu pewawancara lewat latar belakangnya sambil menaburkan cerita pencapaian utama serta menghubungkannya dengan pencapaian yang diraih bersama timnya. Hal ini mendorong pewawancara untuk bertanya lebih banyak tentang keahlian mana yang paling membuat kandidat bersinar. Di sini, kandidat telah berhasil membentuk cerita yang kohesif tentang apa yang dia kuasai serta kenapa dirinya suka menjadi seorang Product Manager.
Rancang cara kamu membuat wawancara menjadi ingin lebih mengetahui tentang latar belakang, pengalaman, serta minat kamu. Jika memungkinkan, sambungkan elemen cerita kamu dengan apa yang dicari perusahaan, entah itu aspek peran dari seorang Product Manager secara spesifik maupun terkait produk yang dimiliki oleh perusahaan.
Menjawab pertanyaan, ”Bisa deskripsikan pekerjaan Kamu?”
Kamu bisa memanfaatkan pertanyaan ini untuk mengangkat cerita keberhasilan kamu dalam suatu proyek yang pernah kamu lakukan atau menunjukan bahwa kualifikasi yang dicari perusahaan sesuai dengan keahlianmu.
Pertanyaan untuk tipe ini biasa diikuti pertanyaan seperti “Mengapa kamu mau bekerja di sini?” dan “Mengapa kami harus merekrut kamu?”. Meskipun pertanyaan ini terkesan mengintimidasi, sebenarnya ini adalah pertanyaan yang bagus untuk kamu.
Kamu diminta untuk “menjual” diri kamu di sini; tidak perlu lagi untuk secara halus menyisipkan informasi kecil tentang mengapa kamu sangat cocok untuk mengambil peran di perusahaan mereka.
Untuk menjawab pertanyaan ini, kamu dapat menjelaskan salah satu atau seluruh hal berikut:
- Mengapa kamu seorang PM yang baik?
- Mengapa kamu cocok untuk budaya atau pekerjaan perusahaan ini?
- Sudahkah kamu menunjukkan inisiatif dalam pekerjaan kamu saat ini?
- Apakah kamu memiliki keterampilan teknis yang mendalam?
- Apakah kamu telah berhasil sebagai PM di masa lalu?
- Dukung jawaban kamu dengan bukti agar lebih meyakinkan!
Agar lebih meyakinkan, sebelum interview, pastikan kamu membaca kembali deskripsi pekerjaan yang diberikan, kemudian berikan contoh pekerjaanmu yang sesuai dengan apa yang dicari perusahaan.
Jawaban yang bagus untuk pertanyaan ini bisa seperti berikut ini:
Saya pikir tiga hal membuat saya sangat cocok untuk posisi ini. Pertama-tama, saya memiliki beberapa tahun pengalaman sebagai seorang PM dan saya telah secara konsisten menunjukkan keberhasilan dalam peran tersebut. Saya telah meluncurkan empat fitur penting dari awal karier di perusahaan saya sekarang hingga saat ini. Hal tersebut membuat saya dinilai sebagai PM teratas di perusahaan saya. Inilah yang menjadi alasan mengapa manajer perekrutan saya saat ini merekrut saya ke timnya.
Kedua, sebagai lulusan Ilmu Komputer dengan minor statistik, saya memiliki teknis dan latar belakang kuantitatif sesuai yang perusahaan kamu cari. Ketiga, meskipun saya belum melakukan banyak analisis data dalam peran saya saat ini, tetapi saya memiliki latar belakang akademis dan keterampilan untuk mempelajarinya dengan cepat. Saya sebenarnya sudah mulai belajar sedikit analisis data melalui beberapa kursus online dan saya yakin bahwa saya bisa menguasai keterampilan yang dibutuhkan perusahaan dengan cepat.
Kamu dapat mempelajari beberapa hal dalam jawaban kandidat ini. Pertama, dia menunjukkan bahwa dia ingin berada di sana dan dia bisa melakukan pekerjaan dengan baik. Kedua, dia menawarkan informasi untuk mengimbangi apa yang mungkin dianggap pewawancara sebagai kesenjangan dalam keahliannya: analisis data. Ketiga, dia menangani jawabannya dengan terstruktur.
Menanggapi pertanyaan yang cukup terbuka dengan cara yang terstruktur tidak hanya akan menunjukkan kepada pewawancara bahwa kamu adalah komunikator yang hebat, namun hal tersebut juga akan membantu pewawancara kamu mempertahankan informasi yang telah kamu berikan kepadanya.
Menjawab pertanyaan, ”Apa kekuatan dan kelemahan Kamu?”.
Dua pertanyaan ini merupakan ajakan untuk berbagi nilai jual. Di sini kamu bisa mulai menonjolkan value terbaik yang kamu miliki, dan dengan jawaban yang tepat, kamu bisa terlihat lebih baik dari kandidat lainnya;
Orang-orang sukses cenderung tahu ke mana arah yang mereka tuju di dalam hidup. Jika kamu tidak memiliki rencana, pewawancara mungkin khawatir kamu tidak terlalu serius dengan tanggung jawab yang hendak kamu emban nanti.
Orang yang ambisius umumnya menjadi karyawan dengan performa yang baik. Jika tujuan jangka panjang kamu mencerminkan kurangnya ambisi, bisa jadi itu bukan pertanda baik menurut perusahaan. Demikian pula jika kamu ambisius namun tidak realistis, itu juga bukan pertanda baik. kamu memiliki harapan yang tidak dapat diimbangi oleh perusahaan sehingga kamu pun dirasa bukanlah kandidat yang cocok.
Untuk mengetahui jika perusahaan dapat memberikan apa yang kamu harapkan, kamu harus memastikan bahwa peran yang akan kamu dapatkan cocok dengan tujuan jangka panjang kamu, karena jika tidak, kamu akan merasa tidak bahagia dan kemungkinan besar tidak akan berhasil, kemudian akan cepat meninggalkan perusahaan. Hal ini tentu saja bukan hal baik bagi siapa pun. Idealnya, kamu bisa membagi rencana hidupmu menjadi tiga, yaitu: rencana 5 tahun, 10 tahun, dan 20 tahun. Kemudian pastikan langkahmu sesuai dengan rencanamu.
Dengan jawaban tersebut, kandidat mampu menunjukkan ambisi sekaligus semangat untuk mendukung bisnis, memimpin, serta memberikan bimbingan di kemudian hari. Kamu dapat menggunakan jawaban versi kamu atas pertanyaan “visi karir” untuk mengulas siapa diri kamu serta hal apa yang selalu membuat kamu bersemangat untuk bangun di pagi hari.
Sebelum mengakhiri artikel ini, berikut ada 5 tips tambahan untuk menyukseskan interview-mu, yaitu:
- Berpakaian warna biru, putih, atau hitam. Survei yang dilakukan oleh Careerbuilder terhadap para manajer personalia dan tenaga sumber daya manusia menemukan bukti bahwa warna pakaian bisa memberikan kesan tertentu di mata pewawancara. Biru berarti kandidat tersebut bisa bekerja dengan tim, putih cerminan dari pribadi yang terorganisir, dan hitam mengesankan potensi kepemimpinan.
- Lakukan kontak mata saat pertama kali bertatap muka. Menurut sebuah studi yang dilakukan dua peneliti dari Northeastern University, orang yang secara konsisten melakukan kontak mata saat berbicara terlihat lebih cerdas daripada mereka yang tidak melakukan kontak mata. Jaga kontak mata selama sesi wawancara berlangsung.
- Imitasi bahasa tubuh pewawancara. Pakar bahasa tubuh Patti Wood, mengatakan bahwa imitasi bahasa tubuh lawan bicara memberikan kesan bahwa kamu benar-benar memperhatikan dan tertarik dengan apa yang dikatakannya. Tetapi, jangan meniru setiap gerak-gerik pewawancara secara berlebihan.
- Sesuaikan jawaban dengan usia pewawancara. Kamu bisa belajar banyak tentang pewawancara dan jawaban seperti apa yang ingin mereka dengar berdasarkan usia generasinya. Pewawancara dari Generasi Y (antara 20 dan 30 tahun) lebih suka melihat contoh visual dari hasil kerjamu daripada sederet keterangan dalam lembar portofolio dan cenderung lebih menghargai kemampuan untuk multitasking. Dari Generasi X (antara 30 dan 50 tahun) cenderung menghargai kreativitas dan kandidat yang bisa menyeimbangkan karir dan kehidupan personal. Pewawancara dari generasi Baby Boomer (antara 50 dan 70 tahun) lebih menyukai pekerja keras dan orang yang bisa menghargai pencapaian si pewawancara.
- Berbicara dengan ekspresif. Jika Kamu ingin terdengar pintar, hindari berbicara dengan nada monoton. Bicaralah lebih cepat saat mencoba menjelaskan informasi yang kurang penting. Sebaliknya, bicaralah lebih pelan saat mencoba memberikan penjelasan mengenai konsep atau informasi yang kemungkinan belum dikenal pewawancara. Gunakan gerakan tangan, tetapi jangan berlebihan agar perhatian pewawancara tidak terdistraksi.
Sekian artikel seputar cara mempromosikan diri kita saat interview sebagai Product Manager, semoga bermanfaat dan good luck untuk interview-mu berikutnya!
Written by: Rizky Febrian