Kickstart of Product Enthusiast to Become Product Manager

to be a product manager

Written by: Hendra Susanto

Honestly speaking, aku sudah lupa sih kapan pertama kali product management mulai menarik minat para kaum product enthusiast ini khususnya di negara kita. Maksudku sebagai contoh aku tahu bahwa data science lagi trend di Indonesia ketika muncul berbagai jargon di mana-mana seperti “data is the new oil”, something like that. And everyone has their first story, let me tell you mine.

Aku tahu role ini ketika aku sedang kepoin teman kampusku yang beda jurusan di LinkedIn back in 2019.  Di profilnya dia menulis pekerjaannya sebagai Product Management (PM). Jadi dia mengikuti program akselerasi PM di salah satu tech company di Indo. I was fascinating with the job title dan aku coba searching apa itu PM. At that moment, aku merasa kagum bahwa ada yaa pekerjaan seperti itu and it would be great if I can also taste the experience as PM hahaha.

Long story short, setelah 2 tahun aku baru bisa merasakan pengalaman dan hands on experience di bidang product management hehe. And again, I know that everyone has their own journey and if you don’t mind once again I am going to share my story as a product enthusiast so let’s go

1. Ikut Webinar atau Event Tentang PM

This is the very first step as a product enthusiast, jadi aku rasa semua orang pasti akan melakukan hal yang serupa juga. Ingat banget waktu itu di tahun 2020, aku daftar webinar dengan topik PM pembicaranya Collin Dion Agata (baru-baru ini aku baru tahu kalau dia udah ganti role, jadi good luck ya for your new role). Waktu itu dia ceritakan banyak hal tentang PM and that was my first experience to know more about PM.

Jadi sebelum aku pada akhirnya bisa belajar intensif di bootcamp PM, itu adalah satu-satunya event PM yang aku ikuti. Aku yakin banyak diantara kalian yang ikut event PM jauh lebih banyak dari aku, so…good for you

2. Baca Buku, Artikel, atau Nonton Video Tentang PM

Membaca buku masih menjadi media pembelajaran favoritku after all this years. Waktu itu aku tahu dari temanku yang tadi ikut program akselerasi PM bahwa buku “Inspired” karya Marty Cagan bisa menjadi referensi yang baik. Aku sudah selesai baca untuk yang jilid dua. Aku merekomendasikan buku ini karena isinya komprehensif dan bagus. Kalau rekomendasi buku dari mas Collin adalah “Hooked” karya Nir Eyal. Ini juga menjadi salah satu buku favoritku karena menurutku isi bukunya “mind blowing”.

Kalau artikel, jujurly aku baca tapi jarang juga. Aku hanya akan membaca artikel ketika aku ingin mengetahui topik yang spesifik misalnya “How to make prioritization using RICE matrix”. Sisanya ya old school learning hahaha.

Kalau video, aku tonton buat mendapat approach dan sistematis berpikir yang bagus terutama pada saat interview. Aku suka menonton channel youtube yang membahas tentang mockup PM interview. Sebagai contoh aku pernah menonton mockup tentang how to improve instagram story on instagram app

To sum up, kalau buku aku merekomendasikan “Inspired” karya Marty Cagan dan “Hooked” karya Nir Eyal for starter (aku bisa merekomendasikan buku lainnya juga, you can ask me later). Kalau artikel dan video ada banyak referensi bagus untuk dipelajari lebih lanjut, tinggal search saja di google (also same, you can ask me later) 

3. Ikut Training, Program, atau Bootcamp PM

Dua poin yang aku jelaskan tadi di atas menurutku adalah bentuk passive learning. It is good but never enough from my experiences because I have shown no improvement during those days. Makanya aku mencari training atau bootcamp supaya aku bisa belajar secara terstruktur, disiplin, dan outcome-nya lebih terarah. Here I am at Apiary Academy.

Banyak program atau bootcamp zaman now yang menyediakan PM training, Kalau aku sendiri yakin dengan Apiary Academy karena hal-hal berikut :

  • Mengerjakan real project bersama startup - jujurly tidak banyak lembaga training yang menawarkan unique proposition seperti ini di Indonesia
  • Harga cocok - bagi sebagian orang mungkin harga bootcamp mostly agak pricey, tapi percayalah ini adalah investasi yang baik. From my experiences ketika apply for job opportunity, mencantumkan informasi training di CV itu menarik perhatian banyak recruiter.
  • Mendapat sertifikasi kelulusan - melanjutkan dari poin sebelumnya, sertifikat ini adalah poin plus bagi kita. Lagi-lagi dari pengalaman aku sebelumnya, para recruiter sangat tertarik dengan calon kandidat yang pernah menjalankan training di bidang product, walaupun pekerjaan kita sebelumnya bukan di bidang terkait.
  • Program penyaluran kerja - untuk program penyaluran kerja ini sudah banyak dilakukan oleh berbagai lembaga training di Indo. Sejauh ini, aku merasa program penyaluran kerja lewat Apiary lebih baik karena aku lumayan sering dihubungi untuk job opportunity karena Apiary and I am thankful for that. Ketika menentukan training yang akan diikuti, menurutku akan lebih baik jika bisa mempelajari lebih lanjut mengenai program penyaluran kerja lembaga tersebut.
  • Mentoring 1 on 1 - ini juga salah satu unique proposition dari Apiary. Kita bisa memilih salah satu mentor PM untuk bincang-bincang dengan kita. Apapun pertanyaan bisa ditanyakan seperti jenjang karir, prospek kerja, proses interview, dan apapun asal masih berkaitan dengan product management. Ini adalah salah satu kesempatan yang tidak bisa dilewatkan guys.
  • Networking - tentu saja selain belajar product management disini, kamu bisa bertemu, berdiskusi, dan belajar bersama dengan para product enthusiast lainnya. Dari pengalaman aku sendiri, aku cukup dekat dengan sekelompok orang disini dan mereka sangat mendukungku dalam usaha shifting career aku dan bahkan sering memberikan informasi lowongan pekerjaan kepadaku.
  • Ikut Komunitas Product

From my personal opinion, I believe that it would be great if we can learn together with people that have the same interest as us. Dari pengalaman aku sebelumnya, berada di lingkungan yang tepat akan membantu kita untuk tumbuh lebih baik.

Apiary sangat welcome dengan para product enthusiast  untuk bergabung bersama dalam suatu komunitas. Di komunitas inilah kita bisa mengetahui berbagai event, workshop, training dan courses yang diadakan oleh Apiary (tentu saja semuanya bisa kita ikuti guys). Disini kita juga bisa berbagi info job opportunity dan insight,  diskusi dan tanya jawab mengenai product management.

* Ikut Training atau Pelajari Materi yang Masih In-line dengan Product (ini opsional)

Sebelum mengikuti training dari Apiary Academy, aku juga mengikuti bootcamp UI/UX Design lewat lembaga training lain. One way and another, akhirnya aku daftar di program product management di Apiary.

Dari pengalaman aku sendiri, pengetahuan UI/UX yang aku pelajari saat bootcamp sebelumnya sangat membantuku dalam mengerjakan project di Apiary. Aku menjadi cepat mengerti terhadap materi yang diajarkan dan mampu secara aktif memberikan saran dan ide dalam mengerjakan tugas kelompok. Seperti yang aku bilang sebelumnya, investasi dalam pendidikan adalah investasi yang baik hehe.

Perlu aku highlight bahwa ini opsional. Teman-teman tidak semestinya harus mengikuti jejak yang persis sama denganku. Jika mau mengikuti silahkan, kalau tidak juga tidak apa-apa. Teman-teman juga bisa mempelajari materi yang kiranya ada hubungan dengan product misal UI/UX, data analytics, dan lainnya.

Kalau yang tadi aku jelaskan adalah perjalanan aku sebagai product enthusiast. Namun dari perspektif lainnya, masih ada cara lain yang bisa dilakukan, contohnya seperti di bawah ini. (Disclaimer tips ini adalah hasil observasi aku terhadap perilaku para product enthusiast lainnya)

4. Ikut Internship atau Magang untuk Product Role

Zaman now banyak sekali startup yang membuka lowongan internship untuk product role seperti Associate Product Manager, Product Manager, Product Owner, Product Associate, Product Development Officer, Product Operations Manager, Product Analyst, dan Business Analyst in Product Management. Ini adalah kesempatan yang menarik juga buat teman-teman yang ingin menempuh karir di bidang product nantinya. Untuk mencari info lowongan internship, bisa melalui LinkedIn job maupun techinasia (ini referensi aku pribadi ya guys)

5. Ikut Program Akselerasi Product Management

Beberapa startup di Indo membuka program akselerasi PM, contohnya seperti Bukalapak baru-baru ini membuka Product Management Acceleration Program (program ini hanya untuk fresh graduate dan sayang sekali pendaftarannya sudah ditutup). Secara singkat, program ini dibangun dengan tujuan untuk mengembangkan calon lulusan baru yang berbakat di bidang product management dan mempersiapkan mereka sebagai pemimpin generasi berikutnya. Program ini berjalan selama 12 bulan dan memberi kandidat paparan untuk mendapatkan pengalaman langsung dalam bekerja dengan tim Bukalapak yang beragam dan ahli untuk memberikan produk yang berdampak bagi pelanggan mereka. Para kandidat juga akan mendapatkan keuntungan dari sistem pendukung pembelajaran yang kuat untuk mendapatkan pelatihan intensif, pembinaan dan pendampingan langsung dari tim manajemen senior Bukalapak.

Ini juga adalah once-in-a-lifetime opportunity yang bisa diikuti oleh para fresh graduate. Buat para professional workers yang sedang bekerja dan berkeinginan untuk have career change, mungkin jalan terbaiknya adalah ikut bootcamp atau internship di bidang product.

6. Ikut PM Challenge atau Mengerjakan Mini Project

Buat teman-teman yang ingin memiliki hands on langsung di bidang product, teman-teman bisa mengikuti product management challenge. Banyak sekali website yang memberikan tantangan berupa case study PM dengan suatu topik untuk diselesaikan dalam kurun waktu tertentu dan beberapa mengumumkan jawaban terbaik dari case study yang telah dikerjakan. Dari tantangan ini akan memberikan wawasan kepada kita terkait bagaimana menyelesaikan suatu permasalahan dengan baik melalui perspektif seorang product manager. 

Selain itu, teman-teman juga dapat secara proaktif membangun case study atau project sendiri. Caranya adalah tentukan product yang akan dijadikan case study-nya (cara mudahnya adalah dari product yang digunakan sehari-hari), kemudian tentukan permasalahan yang ingin diselesaikan dan tujuan dari project tersebut. Jadikan ini sebagai latihan ringan untuk membiasakan diri kita menyelesaikan permasalahan sebagai seorang product manager.

Sebelum penutup, terakhir aku mau berbagi sedikit dengan pencapaian aku selama aku mengikuti product management training. Aku bisa menerapkan langsung hasil pembelajaran aku selama mengikuti training untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh partner startup kami. Sesi mentoring sangat membantuku untuk mendapatkan gambaran terkait seluk-beluk PM secara komprehensif dan program penyaluran kerja juga memberikan banyak kesempatan kepadaku untuk terhubung dengan berbagai perusahaan di tanah air ini. Belajar di Apiary Academy sesuai dengan harapan aku pada awalnya, yakni secara terstruktur, disiplin, and outcome-nya lebih terarah. Beberapa pencapaianku disini yakni menjadi grup terbaik bersama rekan-rekanku dan dua kali aku menjadi top 3 peserta teraktif.

Final summary, cara aku kickstart sebagai seorang product enthusiast adalah pertama mengikuti event PM, kedua mengonsumsi berbagai referensi (artikel, buku, video) dan yang terakhir adalah ikut training PM (direkomendasikan). Beberapa poin tambahan dari aku yakni ikut komunitas product dan ikut training atau pelajari materi yang masih In-line dengan product. Selain itu ada cara kickstart lain yang bisa ditempuh seperti ikut internship untuk product role, Ikut program akselerasi product management, dan Ikut PM challenge atau mengerjakan mini project.

And again perjalanan dari setiap orang berbeda, mungkin teman-teman punya cara lain untuk kickstart di bidang product management. Teman-teman juga dipersilahkan untuk membagikan cerita kalian disini. Oke segitu dulu dari aku, semoga apa yang aku bagikan di atas berguna untuk teman-teman.

Suscribe Newsletter