Cara Menjawab Pertanyaan Behavioural Questions Saat Interview PM
Written by: Mark Swapo
Hi Product People! Bulan ini, Apiary Community Leader sedang bikin article series buat membantu kamu-kamu yang udah ngebet banget buat kerja sebagai Product Manager, nih. Kebetulan, aku dapat bagian mengenai Behavioral Questions yang merupakan salah satu pertanyaan terfavorit sepanjang pengalaman aku interview, ga sebagai orang product doang, tapi sejak fresh grad. Yuk, langsung cek yang dimaksud dengan Behavior Question dan bagaimana menghadapinya.
# 1. Apa itu Behavioral Questions?
Pertanyaan mengenai perilaku atau Behavioral Questions adalah salah satu pertanyaan favorit saat PM interview baik dari user maupun dari Human Resource. Biasanya, pertanyaan ini diajukan dalam berbagai bentuk dan ukuran seperti bagaimana kamu merespon suatu kondisi/masalah, atau meminta elaborasi terhadap hal yang kamu tulis pada CV.
Walau kesannya sepele, ternyata behavioral questions memiliki kesulitan dan triknya sendiri, namun dengan fokus pada konten dan komunikasi, kamu dapat belajar mengatasi pertanyaan-pertanyaan seperti ini. Cekidot!
#2 Menguasai Konten dan Komunikasi
Ada beberapa hal yang dicari dari interviewer saat mengajukan pertanyaan perilaku seperti ini dan secara garis besar dapat dibagi menjadi 2:
A. Konten
Mengecek kebenaran isi CV
Saat suatu perusahaan memanggil kandidat, biasanya mereka sudah tertarik dengan isi CV yang kita berikan namun mereka perlu memastikan apa yang kita lakukan untuk mencapai hal yang disebutkan pada CV, misalnya jika kita menyebutkan: “Berkontribusi untuk pengembangan proses onboarding mencapai 1.000 user baru per hari”. Dengan dive deep terhadap satu dua kalimat yang kita cantumkan pada CV, interviewer dapat memahami apa yang dimaksud dan apa peran kita pada perusahaan.
Bagaimana kandidat memberikan impact
Pada beberapa kesempatan, mungkin kita akan menghadapi pertanyaan seperti “Apa challenge terbesar yang pernah kamu hadapi? Bagaimana kamu menanganinya?”.
Pertanyaan seperti ini adalah tipikal pertanyaan terbuka yang sangat luas penerapannya, karena challenge yang terjadi bisa berupa apa saja, dari problem teamwork, analisa, ataupun personal. Skala dan tipe problem yang kamu pilih akan menceritakan dirimu secara lebih baik mengenai jenis dan kompleksitas challenge yang pernah kamu hadapi.
Apakah kandidat memiliki skill dan atribut yang diinginkan perusahaan
Behavior Questions biasanya digunakan untuk mengevaluasi skill dan atribut yang dimiliki oleh kandidat, bisa jadi profesi PM yang akan kamu jalani membutuhkan skill leadership yang sangat kuat atau membutuhkan kemampuan analisis data yang lebih teknikal. Bisa jadi dengan mengetahui cerita kegagalan dan bagaimana kamu menghadapi kegagalan dan belajar dari pengalaman tersebut, interviewer dapat melihat kamu sebagai kandidat yang humble dan jujur dalam menghadapi masalah.
B. Komunikasi
Salah satu good news dari behavior questions: Jika kamu tidak 100% berhasil pada konten, kamu dapat mengcovernya jika kamu bisa mengkomunikasikan hal tersebut dengan baik. Trik dari komunikasi ini adalah struktur yang spesifik dalam menjawab pertanyaan.
Nugget First
“Nugget First” adalah struktur yang paling simpel. Inti dari Nugget First, adalah menyampaikan inti/summary dari jawaban yang hendak kamu sampaikan di awal terlebih dahulu. Misalnya jika pertanyaan yang muncul adalah “Apakah bisa kamu ceritakan challenge terbesar yang kamu hadapi?” dan kamu bisa menjawab di awal “Ya tentu, saya akan menceritakan challenge saya ketika menghadapi beberapa anggota tim scrum yang tidak termotivasi.”
Dengan memberikan nugget di awal, kita telah memberikan konteks kepada interviewer mengenai fokus jawaban kita dan hal ini membantu kita juga agar menyusun jawaban yang mendukung statement awal tersebut.
SAR (Situation, Action, Result)
Situation, Action, dan Result akan membantu kita dalam memberikan jawaban secara lebih terstruktur. Situation artinya memberikan informasi yang cukup terhadap kondisi atau konteks dari jawaban yang hendak kita utarakan. Action artinya menjelaskan apa yang KAMU lakukan pada kondisi tersebut. Result memberikan informasi mengenai dampak dari tindakan KAMU yang berujung pada hasil/response yang terlihat setelahnya. Dalam case ini pastikan jawaban yang diberikan adalah dari sudut pandang KAMU, bukan tim atau yang lainnya.
Speak in Bullets
Dengan menjelaskan mengenai jawaban kita dalam bentuk bullets, dapat membantu interviewer untuk lebih memahami apa konteks dan hal yang kita lakukan dari pertanyaan yang diberikan. Misalnya:
“Ada 3 issue yang menjadi challenge saya ketika itu, pertama … kedua … ketiga …”
“Saya berperan dalam 2 hal saat memimpin projek tersebut yaitu: Satu.. Dua.. “
#3 Tipe Behavioural Questions
Beberapa jenis tipe behavioral questions yang sering ditanyakan menyangkut beberapa topik sebagai berikut:
- Leadership & Influence: Menjelaskan karakter kepemimpinan/kemampuan untuk menjadi penggerak.
- Challenges: Menjelaskan karakter kandidat saat menghadapi suatu tantangan.
- Mistakes/Failures: Menjelaskan perilaku kandidat dalam menghadapi kesalahan atau kegagalan dalam karir.
- Success: Menjelaskan kondisi kesuksesan kandidat, termasuk apa yang dilakukan dan bagaimana hal tersebut memberikan impact/perbaikan diri/pelajaran untuk kandidat.
- Teamwork: Menjelaskan bagaimana kandidat menghadapi orang lain (interpersonal skills) dan menggunakan hubungan tersebut untuk mencapai keberhasilan.
#4 Conclusion
Tidak seperti kategori pertanyaan lainnya, tidak ada hal yang 100% benar atau salah dalam behavioral questions, namun dengan memiliki pengetahuan dan pengalaman (konten) serta kemampuan untuk menyampaikan hal tersebut (komunikasi) adalah kunci dalam menghadapi behavioral questions.
Cara melatih behavioral questions dapat dilakukan dengan membuat matriks sebagai berikut:
Di kolom, terisi mengenai list pengalaman kerja, ekstrakurikuler, atau organisasi yang kita pernah/sedang jalani sedangkan di bagian baris berisi mengenai tipe pertanyaan perilaku. Setiap cell dapat diisi dengan 1-2 pengalaman yang dapat diceritakan untuk menjawab behavior question.
Dengan beberapa story di masing-masing tipe pertanyaan, dan mengasah jawaban kita, tentu kamu dapat mengatasi pertanyaan seperti ini dengan lebih percaya diri.
Hope it helps, Product People! Buat yang merasa terbantu sama artikel ini, yuk Join Apiary Product Community kami di Telegram dan reach out LinkedIn aku kalau mau diskusi langsung, ya. Goodluck!
Referensi Bacaan:
Cracking the PM Interview by Gayle Laakmann Mcdowell & Jackie Bavaro